Rabu, 30 Mei 2012
SULIT menjadi NIKMAT ** Part 1 **
masih hangat dalam ingatan saya ketika pertama kali ada seorang ummahat yang menyarankan kepada saya agar menghafalkan Al-Qur'an, " mumpung masih muda dan belum menikah, Hafalin Al-Qur'an. ntar klo anti udah nikah psti akan susah karena sibuk mengurus rumah tangga." namun saya hanya menjawab : "gak ah,... saya tidak bakalan bisa." maklumlah menghafal bacaan yang tulisan huruf indonesia saja susah, nah ini apalagi menghafal tulisan arab. Asli .... pasti bakalan SUUSAAH !!!
begitulah jawaban singkat yang terlontar dari mulut saya ketika itu. yang tanpa saya sadari bahwa apa yang ada dipikiran saya itulah yang akan mempengaruhi usaha saya untuk melakukan sesuatu, termasuk menghafal Al-Qur'an. jika dari awal kita sudah berpikir tidak bisa, maka sampai kapanpun usaha yang kita lakukan akan berakhir dengan sia-sia. karena tanpa kita sadari usaha yang kita lakukan itu cenderung ditemani dengan pikiran bawah sadar kita.
terus terang, dalam hidup saya tidak pernah sedikit pun terbesit niat untuk menghafal Al-Qur'an. jangan kan ada niat, bermimpi saja pun saya tidak berani. sebab,saya menganggap itu merupakan sesuatu yang mustahil diwujudkan dan sangat sulit sekali. namun itu dulu,.. jauh sebelum saya dipertemukan dengan seseorang yang memiliki niat dan azzam yang kuat dalam menghafal Al-Qur'an.
merupakan sebuah karunia dan bimbingan Allah kepada saya karena telah dipertemukan dengannya. seorang ukhti yang selalu sudi menampung setiap keluh kesah saya, yang senantiasa memberikan dorongan dan motivasi yang kuat kepada saya agar bisa menghafal kalamNya. sejak pertama kali bertemu, saya sudah terkagum-kagum terhadapnya ketika dia membaca surat An-naba dengan fasih sesuai makhraj dan tajwid yang benar dan tidak melihat teks dalam Al-Qur'an. bayangkan dia sudah mengkhatamkan menghafal juz 30. dan kini sedang menghafal juz 29. sementara saya masih sangat jauh (baca; masih sedikit), jauh sekali hafalannya dibanding beliau.
karena melihat kegigihan sahabat saya itulah saya jadi ingin mencoba untuk menghafal juga, memang saat itu belum tumbuh niat dan hanya sekedar ikut-ikutan saja. karena saya berpikir dengan coba2, siapa tau jadi bisa hehee :-D
dan tibalah waktunya saat dimana pertama kali saya mencoba untuk menghafal, dan teman-teman pasti bisa menebak bagaimana hasilnya?? SUSAH!!! yupss... ketika memulai menghafal untuk pertama kalinya, sangat susah sekali. berkali2 saya mencoba selalu tidak bisa.
lalu saya sampaikan kepada sahabat saya itu : " kenapa ya' saya kok susah banget untuk menghafal, sudah berkali2 mencoba selalu saja "daha pagi" (baca; sudah hafal, lupa lagi) ". lantas dia menjawab : " harus ada niat yang tulus dan azzam yang kuat dalam menghafal Al-Qur'an,jadi tidak hanya sekedar coba2. ingat! Al-Qur'an adalah kalam Allah, maka bersungguh2lah dalam menghafal. InsyaAllah... akan ada bimbingan dari Allah untuk mewujudkan keinginan kita itu (baca;menghafal)."
SubhanAllah..... saya langsung tertegun mendengar jawaban sahabat saya itu, apa yang dia katakan memang benar. pertama kali saya menghafal tidak didasari dengan niat yang tulus, hanya sekedar ajang coba2. bagaimana Allah akan membantu saya jika kalamNya dijadikan sebagai bahan coba2. Astaghfirullah...
namun.... hal itu tidak berlangsung lama, setelah saya meluruskan niat dan menanamkan azzam yang kuat pada diri ini.kembali saya memulai menghafal kalamNya. Alhamdulillah.... ternyata Allah mudahkan usaha saya itu. kini surat demi surat dalam juz 30 semakin sering saya lewati (baca; sudah hafal). hanya tinggal beberapa surat lagi untuk mengkhatamkan juz 30, semoga Allah selalu membantu saya. aamiin Allahumma aamiin.
kita semua tau, petunjuk, ilmu, kemudahan, dan kekuatan itu datangnya dari Allah. jadi dalam menghafal tidak ada istilah bisa atau tidak bisa, tetapi mau atau tidak mau. sebab, Allah sudah menyuguhkan semua karunia itu (baca; petunjuk, kekuatan, ilmu, kemudahan) untuk kita. tinggal kitanya sendirilah yang membuat keputusan, mau atau tidak mau mendapatkan semua itu.
" Dan sesungguhnya telah kami mudahkan Al-Qur'an untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran?." (QS. Al-Qamar : 17)
teman, sungguh... suatu kenikmatan dan kebahagian yang luar biasa ketika berhasil menghafal surat demi surat dalam Al-Qur'an, apalagi jika kita sudah berhasil menghafal seluruh isinya. saya ingin sekali teman-teman juga bisa termotivasi dalam menghafal kalamNya. karena dengan menghafal, Allah akan memberikan bermacam-macam kenikmatan kepada kita baik didunia maupun di akhirat. dan nikmat yang paling besar adalah Ridho Allah kepada diri kita.
meski saya belum khatam menghafal seluruh isi Al-Qur'an, namun saya sangat bersyukur atas nikmat yang Allah berikan kepada saya saat ini (selalu bersemangat dalam menghafal).
ada satu hal yang paling membuat saya sangat termotivasi untuk menghafal Al-Qur'an. dan hal itu adalah..... To Be Continued in part 2
Sabtu, 19 Mei 2012
Fadhail Hifzhul Al - Qur’an (Keutamaan menghafal Al - Qur’an)
Alhamdulillah hari kamis kemaren saya dan teman-teman liqo
berkesempatan mengunjungi rumah salah seorang tokoh, selain aktif di
pemerintahan beliau juga seorang huffadz. Beliau adalah ustadzah Susanti Hud. Senang rasanya dapat
berkenalan dengan beliau, selain bisa berbagi tentang banyak hal dengan beliau saya
dan teman2 juga banyak diberi tips oleh beliau untuk selalu semangat dalam menghafal
Al-Qur’an. Meski baru pertama kali bertemu,
namun saya sangat mengagumi beliau. bayangkan saja, dengan kesibukannya sebagai
anggota dewan, beliau juga sibuk dengan mengurus buah hatinya. Namun semangat
beliau dalam menghafal kalam Allah sungguh luar biasa. Sehingga membuahkan
hasil yang sangat memuaskan. kini beliau
sudah menghafal Al-Qur’an. Ketika kami disana beliau banyak bercerita tentang
pengalaman beliau dalam menghafal Al-Qur’an dan disela pertemuan kami saat itu,
Beliau bertutur bahwa, kebanyakan kader dakwah saat ini banyak yang melupakan
Al-qur’an karna terlalu sibuk mengurus organisasinya. Padahal, menurut beliau Al-Qu’arn
itu adalah Minhajul Hayah (pedoman hidup) seorang mukmin. dan kewajiban seorang
Muslim terhadap Al-Qur’an itu ada 4 :
1.
Tilawah (Membaca) Al-Qur’an
Karna dengan membaca Al - Qur’an Allah
memberi 10 kebaikan disetiap huruf pada orang yang membacanya, hal ini senada
dengan Sabda Rasulullah Saw : “Barangsiapa yang
membaca satu huruf dari Al Qur’an maka baginya satu hasanah (kebaikan) , dan
hasanah (Kebaikan) itu akan dilipatgandakan sepuluh kali. Aku tidak mengatakan
Alif Lam Mim itu satu huruf, namun Alif itu satu huruf, Lam satu huruf dan Mim
satu huruf.” (HR. At Turmudzi).
2.
Hifzhul (Menghafal dan Mengamalkan)
kandungan Al-Qur’an.
Banyak hadits Rasulullah Saw
yang mendorong untuk menghafal Al Qur’an atau membacanya di luar kepala,
sehingga hati seorang individu muslim tidak kosong dari sesuatu bagian dari
kitab Allah Swt. Seperti dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas
“Orang yang tidak mempunyai hafalan Al Qur’an sedikit pun adalah seperti rumah
kumuh yang mau runtuh (HR. Tirmidzi)
3.
Mentadabbur ayat (menghayati dan
memahami) kandungan Al-Qur’an .
karna dengan kita memahami makna yang
terkandung di dalam Al-Qur’an hal itu bisa membantu meningkatkan nilai ruhiyah
kita dan juga dapat menambah cakrawala berpikir kita sebagai seorang muslim. Jika kita mengerti apa
yang dibaca dan kita yakin akan kebenarannya, maka pintu critical
area pikiran bawah sadar menjadi terbuka,
sehingga informasi dari Allah langsung masuk ke pikiran bawah sadar dan
tersimpan sebagai akhlak. Pada saat kita menghadapi situasi seperti yang
terjadi pada ayat tersebut, otomatis kita bereaksi sesuai dengan tuntunan Al-Qur’an .
4.
Berusaha untuk menyebarkan dan
mendakwahkan Al-Qur’an.
Sebaik-baik orang diantara kalian adalah orang yang
mempelajari Al-Qur’an dan mengajarkannya.” (HR. Bukhari).
salah
satu nasehat bu susanti yang sangat membekas dalam ingatan saya adalah,.. “ jangan
pernah menyesal terhadap kehidupan yang telah kita lalui, ingat !! apapun yang
telah dan akan terjadi dalam hidup kita itu sudah merupakan kehendak Allah swt”
Beliau juga
berkata : “ seseorang yang berpegang teguh pada Al-Qur’an, insyaAllah selalu
sigap dalam menentukan sikap, tidak gampang menyerah serta tidak mudah
terpengaruh oleh prinsip hidup lain”.
Melihat kesuksesan
bu susanti dalam menghafal Al-Qur’an,
saya jadi tambah termotivasi untuk menghafal Al-Qur’an . Dan pada postingan kali ini saya ingin berbagi dengan teman2 tentang apa saja siy keutamaan menghafal Al-Qur’an. Kebetulan kemarin
sempat meluncur di mbah google dan ketemu
salah satu article, yang mana di dalam article tersebut mengulas tentang keutamaan
menghafal Al-Qur’an. Dan berikut adalah keutamaannya :
Fadhail
Hifzhul Qur’an (Keutamaan menghafal Qur’an) :
- Al Qur’an akan menjadi penolong (syafa’at) bagi
penghafal .Dari Abi Umamah ra. ia berkata, “Aku mendengar Rasulullah SAW
bersabda, “Bacalah olehmu Al Qur’an, sesungguhnya ia akan menjadi pemberi
syafa’at pada hari kiamat bagi para pembacanya (penghafalnya).”" (HR.
Muslim)
- Nabi Saw memberikan amanat pada para hafizh dengan
mengangkatnya sebagai pemimpin delegasi. Dari Abu Hurairah ia berkata,
“Telah mengutus Rasulullah SAW sebuah delegasi yang banyak jumlahnya,
kemudian Rasul mengetes hafalan mereka, kemudian satu per satu disuruh
membaca apa yang sudah dihafal, maka sampailah pada Shahabi yang paling
muda usianya, beliau bertanya, “Surat apa yang kau hafal? Ia menjawab,”Aku
hafal surat ini.. surat ini.. dan surat Al Baqarah.” Benarkah kamu hafal
surat Al Baqarah?” Tanya Nabi lagi. Shahabi menjawab, “Benar.” Nabi
bersabda, “Berangkatlah kamu dan kamulah pemimpin delegasi.” (HR. At-Turmudzi
dan An-Nasa’i).
- Nikmat mampu menghafal Al Qur’an sama dengan nikmat
kenabian, bedanya ia tidak mendapatkan wahyu, “Barangsiapa yang membaca
(hafal) Al Quran, maka sungguh dirinya telah menaiki derajat kenabian,
hanya saja tidak diwahyukan padanya.” (HR. Hakim)
- Seorang hafizh Al Qur’an adalah orang yang
mendapatkan Tasyrif nabawi (Penghargaan khusus dari Nabi Saw). Di antara
penghargaan yang pernah diberikan Nabi SAW kepada para sahabat penghafal
Al Qur’an adalah perhatian yang khusus kepada para syuhada Uhud yang
hafizh Al Qur’an. Rasul mendahulukan pemakamannya. “Adalah Nabi
mengumpulkan diantara orang syuhada uhud, kemudian beliau bersabda,
:Manakah diantara keduanya yang lebih banyak hafal Al Quran, ketika
ditunjuk kepada salah satunya, maka beliu mendahulukan pemakamannya di
liang lahat.” (HR. Bukhari)
- Hafizh Qur’an adalah keluarga Allah yang berada di
atas bumi. “Sesungguhnya Allah mempunyai keluarga di antara manusia, para
sahabat bertanya, “Siapakah mereka ya Rasulullah?” Rasul menjawab, “Para
ahli Al Qur’an. Merekalah keluarga Allah dan pilihan-pilihan-Nya.” (HR.
Ahmad)
- Siapa yang membaca Al Qur’an, mempelajarinya, dan
mengamalkannya, maka dipakaikan mahkota dari cahaya pada hari kiamat.
Cahayanya seperti cahaya matahari dan kedua orang tuanya dipakaiakan dua
jubah (kemuliaan) yang tidak pernah didapatkan di dunia. Keduanya
bertanya, “Mengapa kami dipakaikan jubah ini?” Dijawab,”Karena kalian
berdua memerintahkan anak kalian untuk mempelajari Al Qur’an.” (HR.
Al-Hakim)
- “Dan perumpamaan orang yang membaca Al Qur’an
sedangkan ia hafal ayat-ayatnya bersama para malaikat yang mulia dan
taat.” (Muttafaqun alaih)
- Dari Abdillah bin Amr bin ‘Ash dari Nabi SAW, beliau
bersabda, “Akan dikatakan kepada shahib Al Qur’an, “Bacalah dan naiklah
serta tartilkan sebagaimana engkau dulu mentartilkan Al Qur’an di dunia,
sesungguhnya kedudukanmu di akhir ayat yang kau baca.” (HR. Abu Daud dan
Turmudzi)
- Kepada hafizh Al Qur’an, Rasul SAW menetapkan berhak
menjadi imam shalat berjama’ah. Rasulullah SAW bersabda, “Yang menjadi
imam suatu kaum adalah yang paling banyak hafalannya.” (HR. Muslim)
- “Barangsiapa yang membaca satu huruf dari Al Qur’an
maka baginya satu hasanah, dan hasanah itu akan dilipatgandakan sepuluh
kali. Aku tidak mengatakan Alif Lam Mim itu satu huruf, namun Alif itu
satu huruf, Lam satu huruf dan Mim satu huruf.” (HR. At Turmudzi).
- Bahkan Allah membolehkan seseorang memiliki rasa iri
terhadap para ahlul Qur’an, “Tidak boleh seseorang berkeinginan kecuali
dalam dua perkara, menginginkan seseorang yang diajarkan oleh Allah
kepadanya Al Qur’an kemudian ia membacanya sepanjang malam dan siang,
sehingga tetangganya mendengar bacaannya, kemudian ia berkata, ‘Andaikan
aku diberi sebagaimana si fulan diberi, sehingga aku dapat berbuat
sebagaimana si fulan berbuat’” (HR. Bukhari)
Ternyata begitu banyak ya keutamaan
menghafal Al Quran, tapi karena kesibukan dunia dan segala pesonanya yang
menggoda, membuat kita jadi malas melakukannya. karena itu mulai sekarang, azzam
kan dalam diri untuk menghafal Al-Qur’an (Nasehat untuk Diri) ....
Wassalam
Jumat, 04 Mei 2012
Hafal Al-Qur'an? I Wish !!!
Setelah bergabung di liqo, timbul
semangat untuk menghafal al-Qur’an. Ya meski pun saya sendiri belum
terlalu yakin pada diri ini apakah bisa atau tidak menghafal Al-Qur’an. Tapi setidaknya semangat itu sudah
ada, dan insyaAllah... semoga usaha itu Allah
mudahkan sehingga membuahkan hasil yang memuaskan, Aamiin Allahumma aamiin.
Saya banyak minta pendapat ke teman2 bahkan ke murobbi, bagaimana siy agar
mudah dan cepat menghafal Al-Qur’an ? dan jawaban dari mereka hampir rata-rata sama, intinya mereka bilang :
kuatkan azam untuk menghafal, dan sering mengulang-ulang bacaan.
Dan memang hal itu sudah saya coba, dan Alhamdulillah berhasil. Meski belum
sepenuhnya menghafal seluruh al-qur’an (Baca; baru juz 30, dan itu pun belum
hafal semua. Baru sebagian z :-D heee) namun paling tidak saya sudah memulai
usaha menghafal dengan permulaan yang memuaskan menurut saya pribadi :-D hihihihi #tetepNarcis
But actually ... yang ingin saya sharing
disini bukan hal di atas siy, melainkan cara menghafal Al-Qur’an dengan mudah.
Kebetulan kemaren di kantor mati lampu, bosan gak ngapa-ngapain ,akhirnya
pandangan saya tertuju pada lemari kantor yang didalamnya terpajang beberapa
buku2 bacaan, nah dilemari itulah saya nemuin buku yang mana didalam buku
tersebut ada article tentang cara menghafal Al-Qur’an dengan mudah. Siapa tau
ini berguna buat teman2, klo unt saya pribadi mah sudah pasti berguna sob :-D
heeee
ok... ini dia cara nya :
1.
Mengingat
Keutamaan Al-Qur’an.
Seperti ungkapan, “tak kenal maka tak
sayang”, seseorang perlu mengetahui dan mengingat keutamaan menghafal
Al-Qur’an, agar ia memiliki keinginan yang kuat untuk menghafalnya. Banyak
dalil tentang keutamaan menghafal Al-Qur’an. Di antaranya, orang yang hafal
Al-Qur’an tak akan merugi dalam berdagang dan rejekinya ditambah (QS. Faathir
(35) : 29 – 30), menjadi keluarga Allah dan pilihannya (HR.Ahmad) , kedua orang
tua nya memakai mahkota cahaya dihari kiamat (HR. Hakim), dll.
2. Harus Yakin
Bahwa Menghafal Al-Qur’an itu mudah.
Ir. Amjad Qosim dalam bukunya Kaifa Tahfazh
Al-Qur’an Al- Karim Fi Syahr (Hafal Al-Qur’an dalam sebulan) menjelaskan bahwa
menghafal Al-Qur’an itu mudah. Didalam buku itu juga disampaikan fakta tentang
wanita sibuk yang ternyata bisa menghafal Al-Qur’an dalam waktu kurang dari
sebulan, salah satu rahasianya adalah YAKIN bahwa menghafal Al-Qur’an itu
mudah. Sebagaimana firman Allah : “Dan sesungguhnya telah kami mudahkan
Al-Qur’an itu untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran?”
(QS. Al-Qamar : 22)
3. Memakai mushaf
Al-Qur’an yang sama.
Otak manusia memiliki kemampuan untuk
men-snapshot buku yang dibaca dan mengingatnya secara visual. Otak dapat
mengingat posisi suatu tulisan/ayat disebuah halaman, apakah dibagian atas,
tengah atau bawah. Karna itu, bagi penghafal Al-Qur’an dianjurkan menggunakan
satu mushaf yang sama selama menghafal. Agar ia lebih mudah untuk menghafal dan
mengingat ayat.
4. Membaca dan
Mendengarkan ayat yang akan dihafal.
Seseorang akan mudah hafal sebuah lagu
tanpa menghafalnya, hanya karena sering mendengarnya. Demikian pula dalam
menghafal Al-Qur’an, seseorang akan lebih mudah
menghafal, apabila sebelumnya telah sering membaca atau mendengar ayat
yang akan dihafal.
5. Memahami makna
ayat yang dihafalkan.
Sebelum menghafal, alangkah baiknya
dipahami dulu makna dan jalan cerita ayat yang akan dihafal. Bila perlu,
membaca juga terjemah dan tafsirnya. Dengan demikian, dapat diketahui maksud
ayat dan hubungannya dengan ayat sebelum dan setelahnya. Hal ini terbukti dapat
mempermudah dalam menghafal Al-Qur’an.
6. Menghafal pada
waktu-waktu berkah
Saat yang mudah untuk menghafal
diantaranya pada waktu2 berkah. Seperti, waktu sahur, i’tikaf dimasjid, atau ketika
sedang berpuasa.
7. Mengulang
hafalan dihadapan murobbi ,teman dan dalam sholat
Yang disebut hafal adalah mampu membaca dengan
benar dan lancar. Hal ini akan diperoleh dengan cara mengulang hafalan
(takrar/muraja’ah). Ingat!! Hafalan akan mudah hilang bila tidak di ulang. Dan
ada baiknya di ulang dihadapan murabbi atau teman agar dapat memberi tau jika
ada kesalahan. Selain itu juga dianjurkan mengulang hafalan pada waktu sholat,
baik sholat wajib maupun sunah.
8. Selalu menjaga
semangat untuk menghafal Al-Qur’an
Setiap usaha untuk meraih kesuksesan tak
lepas dari ujian. Demikian pula menghafal Al-Qur’an. Terkadang muncul rasa malas
dan semangat berkurang, sehingga hafalan tak kunjung selesai. Maka, agar sukses
menghafal Al-Qur’an seringlah membaca dan mendengarkan motivasi untuk menghafal
Al-Qur’an, berkumpul dengan orang2 yang senang membaca dan menghafalkan
Al-Qur’an, selalu membawa Al-Qur’an, dll.
9. Menjauhi dosa
dan maksiat
Dosa dan maksiat adalah penghalang utama
dari mendapatkan ilmu dan menghafal. Adh-Dhahhak berkata, “kami tidak mengetahui
seorangpun yang menghafal Al-Qur’an kemudian lupa kecuali karena dosa.” Dan
Imam As-Syafi’i seorang ulama yang sangat cerdas dan kuat hafalannya, pernah
berkonsultasi pada gurunya tentang buruknya hafalan. Lalu beliau dianjurkan
menghindari dosa dan maksiat. Hal ini diceritakan dalam sya’irnya : “Aku
mengeluh pada Syaikh Waki’ tentang buruknya hafalanku, maka ia menasehatiku
untuk meninggalkan maksiat. Sesungguhnya ilmu adalah cahaya Allah, dan cahaya
Allah tak diberikan pada ahli maksiat.”
10. Berdo’a dan berusaha
Untuk mencapai kesuksesan, selain dibutuhkan
usaha keras tentunya juga dibutuhkan do’a agar usaha yang kita lakukan dimudahkan
oleh Allah Swt.
*Semoga Allah mudahkan semua usaha kita
dalam menghafal kalamNya, Aamiin Allahumma aamiin.
Referensi : Buletin Sidogiri
Wassalam ^_^
Langganan:
Postingan (Atom)