Sabtu, 19 Mei 2012

Fadhail Hifzhul Al - Qur’an (Keutamaan menghafal Al - Qur’an)



Alhamdulillah hari kamis kemaren saya dan teman-teman liqo berkesempatan mengunjungi rumah salah seorang tokoh, selain aktif di pemerintahan beliau juga seorang huffadz. Beliau adalah  ustadzah Susanti Hud. Senang rasanya dapat berkenalan dengan beliau, selain bisa berbagi tentang banyak hal dengan beliau saya dan teman2 juga banyak diberi tips oleh beliau untuk selalu semangat dalam menghafal Al-Qur’an.  Meski baru pertama kali bertemu, namun saya sangat mengagumi beliau. bayangkan saja, dengan kesibukannya sebagai anggota dewan, beliau juga sibuk dengan mengurus buah hatinya. Namun semangat beliau dalam menghafal kalam Allah sungguh luar biasa. Sehingga membuahkan hasil yang sangat memuaskan.  kini beliau sudah menghafal Al-Qur’an. Ketika kami disana beliau banyak bercerita tentang pengalaman beliau dalam menghafal Al-Qur’an dan disela pertemuan kami saat itu, Beliau bertutur bahwa, kebanyakan kader dakwah saat ini banyak yang melupakan Al-qur’an karna terlalu sibuk mengurus organisasinya. Padahal, menurut beliau Al-Qu’arn itu adalah Minhajul Hayah (pedoman hidup) seorang mukmin. dan kewajiban seorang Muslim terhadap Al-Qur’an itu ada 4 :

1.  Tilawah (Membaca) Al-Qur’an
Karna dengan membaca Al - Qur’an Allah memberi 10 kebaikan disetiap huruf pada orang yang membacanya, hal ini senada dengan Sabda Rasulullah Saw : “Barangsiapa yang membaca satu huruf dari Al Qur’an maka baginya satu hasanah (kebaikan) , dan hasanah (Kebaikan) itu akan dilipatgandakan sepuluh kali. Aku tidak mengatakan Alif Lam Mim itu satu huruf, namun Alif itu satu huruf, Lam satu huruf dan Mim satu huruf.”  (HR. At Turmudzi).

2.  Hifzhul (Menghafal dan Mengamalkan) kandungan Al-Qur’an.
Banyak hadits Rasulullah Saw yang mendorong untuk menghafal Al Qur’an atau membacanya di luar kepala, sehingga hati seorang individu muslim tidak kosong dari sesuatu bagian dari kitab Allah Swt.  Seperti dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas “Orang yang tidak mempunyai hafalan Al Qur’an sedikit pun adalah seperti rumah kumuh yang mau runtuh (HR. Tirmidzi)

3.  Mentadabbur ayat (menghayati dan memahami) kandungan Al-Qur’an .
 karna dengan kita memahami makna yang terkandung di dalam Al-Qur’an hal itu bisa membantu meningkatkan nilai ruhiyah kita dan juga dapat menambah cakrawala berpikir kita sebagai seorang muslim. Jika kita mengerti apa yang dibaca dan kita yakin akan kebenarannya, maka pintu critical area pikiran bawah sadar menjadi terbuka, sehingga informasi dari Allah langsung masuk ke pikiran bawah sadar dan tersimpan sebagai akhlak. Pada saat kita menghadapi situasi seperti yang terjadi pada ayat tersebut, otomatis kita bereaksi sesuai dengan tuntunan Al-Qur’an .

4.  Berusaha untuk menyebarkan dan mendakwahkan Al-Qur’an.
Sebaik-baik orang diantara kalian adalah orang yang mempelajari Al-Qur’an dan mengajarkannya.” (HR. Bukhari).


salah satu nasehat bu susanti yang sangat membekas dalam ingatan saya adalah,.. “ jangan pernah menyesal terhadap kehidupan yang telah kita lalui, ingat !! apapun yang telah dan akan terjadi dalam hidup kita itu sudah merupakan kehendak Allah swt”

Beliau juga berkata : “ seseorang yang berpegang teguh pada Al-Qur’an, insyaAllah selalu sigap dalam menentukan sikap, tidak gampang menyerah serta tidak mudah terpengaruh oleh prinsip hidup lain”.

Melihat kesuksesan  bu susanti dalam menghafal Al-Qur’an, saya jadi tambah termotivasi untuk menghafal Al-Qur’an . Dan pada postingan  kali ini saya ingin berbagi dengan teman2 tentang apa saja siy keutamaan menghafal Al-Qur’an. Kebetulan kemarin sempat meluncur di mbah google  dan ketemu salah satu article, yang mana di dalam article tersebut mengulas tentang keutamaan menghafal Al-Qur’an. Dan berikut adalah keutamaannya : 


Fadhail Hifzhul Qur’an (Keutamaan menghafal Qur’an) :

  1. Al Qur’an akan menjadi penolong (syafa’at) bagi penghafal .Dari Abi Umamah ra. ia berkata, “Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, “Bacalah olehmu Al Qur’an, sesungguhnya ia akan menjadi pemberi syafa’at pada hari kiamat bagi para pembacanya (penghafalnya).”" (HR. Muslim)
  2. Nabi Saw memberikan amanat pada para hafizh dengan mengangkatnya sebagai pemimpin delegasi. Dari Abu Hurairah ia berkata, “Telah mengutus Rasulullah SAW sebuah delegasi yang banyak jumlahnya, kemudian Rasul mengetes hafalan mereka, kemudian satu per satu disuruh membaca apa yang sudah dihafal, maka sampailah pada Shahabi yang paling muda usianya, beliau bertanya, “Surat apa yang kau hafal? Ia menjawab,”Aku hafal surat ini.. surat ini.. dan surat Al Baqarah.” Benarkah kamu hafal surat Al Baqarah?” Tanya Nabi lagi. Shahabi menjawab, “Benar.” Nabi bersabda, “Berangkatlah kamu dan kamulah pemimpin delegasi.” (HR. At-Turmudzi dan An-Nasa’i).
  3. Nikmat mampu menghafal Al Qur’an sama dengan nikmat kenabian, bedanya ia tidak mendapatkan wahyu, “Barangsiapa yang membaca (hafal) Al Quran, maka sungguh dirinya telah menaiki derajat kenabian, hanya saja tidak diwahyukan padanya.” (HR. Hakim)
  4. Seorang hafizh Al Qur’an adalah orang yang mendapatkan Tasyrif nabawi (Penghargaan khusus dari Nabi Saw). Di antara penghargaan yang pernah diberikan Nabi SAW kepada para sahabat penghafal Al Qur’an adalah perhatian yang khusus kepada para syuhada Uhud yang hafizh Al Qur’an. Rasul mendahulukan pemakamannya. “Adalah Nabi mengumpulkan diantara orang syuhada uhud, kemudian beliau bersabda, :Manakah diantara keduanya yang lebih banyak hafal Al Quran, ketika ditunjuk kepada salah satunya, maka beliu mendahulukan pemakamannya di liang lahat.” (HR. Bukhari)
  5. Hafizh Qur’an adalah keluarga Allah yang berada di atas bumi. “Sesungguhnya Allah mempunyai keluarga di antara manusia, para sahabat bertanya, “Siapakah mereka ya Rasulullah?” Rasul menjawab, “Para ahli Al Qur’an. Merekalah keluarga Allah dan pilihan-pilihan-Nya.” (HR. Ahmad)
  6. Siapa yang membaca Al Qur’an, mempelajarinya, dan mengamalkannya, maka dipakaikan mahkota dari cahaya pada hari kiamat. Cahayanya seperti cahaya matahari dan kedua orang tuanya dipakaiakan dua jubah (kemuliaan) yang tidak pernah didapatkan di dunia. Keduanya bertanya, “Mengapa kami dipakaikan jubah ini?” Dijawab,”Karena kalian berdua memerintahkan anak kalian untuk mempelajari Al Qur’an.” (HR. Al-Hakim)
  7. “Dan perumpamaan orang yang membaca Al Qur’an sedangkan ia hafal ayat-ayatnya bersama para malaikat yang mulia dan taat.” (Muttafaqun alaih)
  8. Dari Abdillah bin Amr bin ‘Ash dari Nabi SAW, beliau bersabda, “Akan dikatakan kepada shahib Al Qur’an, “Bacalah dan naiklah serta tartilkan sebagaimana engkau dulu mentartilkan Al Qur’an di dunia, sesungguhnya kedudukanmu di akhir ayat yang kau baca.” (HR. Abu Daud dan Turmudzi)
  9. Kepada hafizh Al Qur’an, Rasul SAW menetapkan berhak menjadi imam shalat berjama’ah. Rasulullah SAW bersabda, “Yang menjadi imam suatu kaum adalah yang paling banyak hafalannya.” (HR. Muslim)
  10. “Barangsiapa yang membaca satu huruf dari Al Qur’an maka baginya satu hasanah, dan hasanah itu akan dilipatgandakan sepuluh kali. Aku tidak mengatakan Alif Lam Mim itu satu huruf, namun Alif itu satu huruf, Lam satu huruf dan Mim satu huruf.”  (HR. At Turmudzi).
  11. Bahkan Allah membolehkan seseorang memiliki rasa iri terhadap para ahlul Qur’an, “Tidak boleh seseorang berkeinginan kecuali dalam dua perkara, menginginkan seseorang yang diajarkan oleh Allah kepadanya Al Qur’an kemudian ia membacanya sepanjang malam dan siang, sehingga tetangganya mendengar bacaannya, kemudian ia berkata, ‘Andaikan aku diberi sebagaimana si fulan diberi, sehingga aku dapat berbuat sebagaimana si fulan berbuat’” (HR. Bukhari)


Ternyata begitu banyak ya keutamaan menghafal Al Quran, tapi karena kesibukan dunia dan segala pesonanya yang menggoda, membuat kita jadi malas melakukannya. karena itu mulai sekarang, azzam kan dalam diri untuk menghafal Al-Qur’an (Nasehat untuk Diri) ....


Wassalam



0 komentar: