Alhamdulillah hari kamis kemaren saya dan teman-teman liqo
berkesempatan mengunjungi rumah salah seorang tokoh, selain aktif di
pemerintahan beliau juga seorang huffadz. Beliau adalah ustadzah Susanti Hud. Senang rasanya dapat
berkenalan dengan beliau, selain bisa berbagi tentang banyak hal dengan beliau saya
dan teman2 juga banyak diberi tips oleh beliau untuk selalu semangat dalam menghafal
Al-Qur’an. Meski baru pertama kali bertemu,
namun saya sangat mengagumi beliau. bayangkan saja, dengan kesibukannya sebagai
anggota dewan, beliau juga sibuk dengan mengurus buah hatinya. Namun semangat
beliau dalam menghafal kalam Allah sungguh luar biasa. Sehingga membuahkan
hasil yang sangat memuaskan. kini beliau
sudah menghafal Al-Qur’an. Ketika kami disana beliau banyak bercerita tentang
pengalaman beliau dalam menghafal Al-Qur’an dan disela pertemuan kami saat itu,
Beliau bertutur bahwa, kebanyakan kader dakwah saat ini banyak yang melupakan
Al-qur’an karna terlalu sibuk mengurus organisasinya. Padahal, menurut beliau Al-Qu’arn
itu adalah Minhajul Hayah (pedoman hidup) seorang mukmin. dan kewajiban seorang
Muslim terhadap Al-Qur’an itu ada 4 :
1.
Tilawah (Membaca) Al-Qur’an
Karna dengan membaca Al - Qur’an Allah
memberi 10 kebaikan disetiap huruf pada orang yang membacanya, hal ini senada
dengan Sabda Rasulullah Saw : “Barangsiapa yang
membaca satu huruf dari Al Qur’an maka baginya satu hasanah (kebaikan) , dan
hasanah (Kebaikan) itu akan dilipatgandakan sepuluh kali. Aku tidak mengatakan
Alif Lam Mim itu satu huruf, namun Alif itu satu huruf, Lam satu huruf dan Mim
satu huruf.” (HR. At Turmudzi).
2.
Hifzhul (Menghafal dan Mengamalkan)
kandungan Al-Qur’an.
Banyak hadits Rasulullah Saw
yang mendorong untuk menghafal Al Qur’an atau membacanya di luar kepala,
sehingga hati seorang individu muslim tidak kosong dari sesuatu bagian dari
kitab Allah Swt. Seperti dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas
“Orang yang tidak mempunyai hafalan Al Qur’an sedikit pun adalah seperti rumah
kumuh yang mau runtuh (HR. Tirmidzi)
3.
Mentadabbur ayat (menghayati dan
memahami) kandungan Al-Qur’an .
karna dengan kita memahami makna yang
terkandung di dalam Al-Qur’an hal itu bisa membantu meningkatkan nilai ruhiyah
kita dan juga dapat menambah cakrawala berpikir kita sebagai seorang muslim. Jika kita mengerti apa
yang dibaca dan kita yakin akan kebenarannya, maka pintu critical
area pikiran bawah sadar menjadi terbuka,
sehingga informasi dari Allah langsung masuk ke pikiran bawah sadar dan
tersimpan sebagai akhlak. Pada saat kita menghadapi situasi seperti yang
terjadi pada ayat tersebut, otomatis kita bereaksi sesuai dengan tuntunan Al-Qur’an .
4.
Berusaha untuk menyebarkan dan
mendakwahkan Al-Qur’an.
Sebaik-baik orang diantara kalian adalah orang yang
mempelajari Al-Qur’an dan mengajarkannya.” (HR. Bukhari).
salah
satu nasehat bu susanti yang sangat membekas dalam ingatan saya adalah,.. “ jangan
pernah menyesal terhadap kehidupan yang telah kita lalui, ingat !! apapun yang
telah dan akan terjadi dalam hidup kita itu sudah merupakan kehendak Allah swt”
Beliau juga
berkata : “ seseorang yang berpegang teguh pada Al-Qur’an, insyaAllah selalu
sigap dalam menentukan sikap, tidak gampang menyerah serta tidak mudah
terpengaruh oleh prinsip hidup lain”.
Melihat kesuksesan
bu susanti dalam menghafal Al-Qur’an,
saya jadi tambah termotivasi untuk menghafal Al-Qur’an . Dan pada postingan kali ini saya ingin berbagi dengan teman2 tentang apa saja siy keutamaan menghafal Al-Qur’an. Kebetulan kemarin
sempat meluncur di mbah google dan ketemu
salah satu article, yang mana di dalam article tersebut mengulas tentang keutamaan
menghafal Al-Qur’an. Dan berikut adalah keutamaannya :
Fadhail
Hifzhul Qur’an (Keutamaan menghafal Qur’an) :
- Al Qur’an akan menjadi penolong (syafa’at) bagi
penghafal .Dari Abi Umamah ra. ia berkata, “Aku mendengar Rasulullah SAW
bersabda, “Bacalah olehmu Al Qur’an, sesungguhnya ia akan menjadi pemberi
syafa’at pada hari kiamat bagi para pembacanya (penghafalnya).”" (HR.
Muslim)
- Nabi Saw memberikan amanat pada para hafizh dengan
mengangkatnya sebagai pemimpin delegasi. Dari Abu Hurairah ia berkata,
“Telah mengutus Rasulullah SAW sebuah delegasi yang banyak jumlahnya,
kemudian Rasul mengetes hafalan mereka, kemudian satu per satu disuruh
membaca apa yang sudah dihafal, maka sampailah pada Shahabi yang paling
muda usianya, beliau bertanya, “Surat apa yang kau hafal? Ia menjawab,”Aku
hafal surat ini.. surat ini.. dan surat Al Baqarah.” Benarkah kamu hafal
surat Al Baqarah?” Tanya Nabi lagi. Shahabi menjawab, “Benar.” Nabi
bersabda, “Berangkatlah kamu dan kamulah pemimpin delegasi.” (HR. At-Turmudzi
dan An-Nasa’i).
- Nikmat mampu menghafal Al Qur’an sama dengan nikmat
kenabian, bedanya ia tidak mendapatkan wahyu, “Barangsiapa yang membaca
(hafal) Al Quran, maka sungguh dirinya telah menaiki derajat kenabian,
hanya saja tidak diwahyukan padanya.” (HR. Hakim)
- Seorang hafizh Al Qur’an adalah orang yang
mendapatkan Tasyrif nabawi (Penghargaan khusus dari Nabi Saw). Di antara
penghargaan yang pernah diberikan Nabi SAW kepada para sahabat penghafal
Al Qur’an adalah perhatian yang khusus kepada para syuhada Uhud yang
hafizh Al Qur’an. Rasul mendahulukan pemakamannya. “Adalah Nabi
mengumpulkan diantara orang syuhada uhud, kemudian beliau bersabda,
:Manakah diantara keduanya yang lebih banyak hafal Al Quran, ketika
ditunjuk kepada salah satunya, maka beliu mendahulukan pemakamannya di
liang lahat.” (HR. Bukhari)
- Hafizh Qur’an adalah keluarga Allah yang berada di
atas bumi. “Sesungguhnya Allah mempunyai keluarga di antara manusia, para
sahabat bertanya, “Siapakah mereka ya Rasulullah?” Rasul menjawab, “Para
ahli Al Qur’an. Merekalah keluarga Allah dan pilihan-pilihan-Nya.” (HR.
Ahmad)
- Siapa yang membaca Al Qur’an, mempelajarinya, dan
mengamalkannya, maka dipakaikan mahkota dari cahaya pada hari kiamat.
Cahayanya seperti cahaya matahari dan kedua orang tuanya dipakaiakan dua
jubah (kemuliaan) yang tidak pernah didapatkan di dunia. Keduanya
bertanya, “Mengapa kami dipakaikan jubah ini?” Dijawab,”Karena kalian
berdua memerintahkan anak kalian untuk mempelajari Al Qur’an.” (HR.
Al-Hakim)
- “Dan perumpamaan orang yang membaca Al Qur’an
sedangkan ia hafal ayat-ayatnya bersama para malaikat yang mulia dan
taat.” (Muttafaqun alaih)
- Dari Abdillah bin Amr bin ‘Ash dari Nabi SAW, beliau
bersabda, “Akan dikatakan kepada shahib Al Qur’an, “Bacalah dan naiklah
serta tartilkan sebagaimana engkau dulu mentartilkan Al Qur’an di dunia,
sesungguhnya kedudukanmu di akhir ayat yang kau baca.” (HR. Abu Daud dan
Turmudzi)
- Kepada hafizh Al Qur’an, Rasul SAW menetapkan berhak
menjadi imam shalat berjama’ah. Rasulullah SAW bersabda, “Yang menjadi
imam suatu kaum adalah yang paling banyak hafalannya.” (HR. Muslim)
- “Barangsiapa yang membaca satu huruf dari Al Qur’an
maka baginya satu hasanah, dan hasanah itu akan dilipatgandakan sepuluh
kali. Aku tidak mengatakan Alif Lam Mim itu satu huruf, namun Alif itu
satu huruf, Lam satu huruf dan Mim satu huruf.” (HR. At Turmudzi).
- Bahkan Allah membolehkan seseorang memiliki rasa iri
terhadap para ahlul Qur’an, “Tidak boleh seseorang berkeinginan kecuali
dalam dua perkara, menginginkan seseorang yang diajarkan oleh Allah
kepadanya Al Qur’an kemudian ia membacanya sepanjang malam dan siang,
sehingga tetangganya mendengar bacaannya, kemudian ia berkata, ‘Andaikan
aku diberi sebagaimana si fulan diberi, sehingga aku dapat berbuat
sebagaimana si fulan berbuat’” (HR. Bukhari)
Ternyata begitu banyak ya keutamaan
menghafal Al Quran, tapi karena kesibukan dunia dan segala pesonanya yang
menggoda, membuat kita jadi malas melakukannya. karena itu mulai sekarang, azzam
kan dalam diri untuk menghafal Al-Qur’an (Nasehat untuk Diri) ....
Wassalam
0 komentar:
Posting Komentar