Assalamu’alaikum…
Apa kabar
all ?? smoga kita smua senantiasa berada dalam lindungan Allah swt, aamiin
Allahumma aamiin
Postingan kali
ini khususnya di tujukan untuk diri saya pribadi (MuhasabahDiri). Tujuannya adalah
ingin memberi nasehat khusus nya untuk diri sendiri yang terkadang sering
mengeluh dengan realita kehidupan yang sedang di jalani.
Dan jika
ada yang berkesempatan membaca tulisan ini, semoga bisa menjadi Ibroh untuk kita
bersama.
Perjalanan hidup
kita memperlihatkan, ada hal- hal yang
bisa kita ubah dan ada pula hal – hal yang meskipun kita telah berusaha tetapi tetap
tidak bisa kita ubah.
Orang yang
sama sekali tidak bisa berhitung misalnya dapat mahir dan terampil mengolah
angka dengan belajar matematika, orang yang sakit dapat sembuh dengan berobat,
orang yang miskin dan menjadi beban bagi orang lain dapat berubah menjadi orang
yang mandiri melalui kerja keras. Tetapi dapatkah kita menghidupkan kembali orang
mati yang sudah menjadi tanah ?? , mengubah nasi yang sudah menjadi bubur untuk
menjadi nasi kembali ? mengubah orang tua renta menjadi bayi kembali ?
Sebenarnya
kebahagian hidup, lahir bukan pada
kemampuan untuk membuat hal – hal yang
tidak pasti menjadi pasti , tetapi kebahagian itu lahir dari benarnya cara
pandang, sikap , dan perilaku dalam suasana yang serba tidak pasti.
Kegagalan
atau keberhasilan adalah hal lumrah dalam
hidup ini, tetapi berlebih – lebihan
menyesali kegagalan dan larut dalam kesedihan justru merupakan satu bentuk
kegagalan yang lebih besar lagi. Yaitu gagal mengendalikan diri.
Hidup dan mati
adalah sebuah keniscayaan tetapi meratapi
kematian orang yang sangat kita kasihi sampai merasa hidup kita tidak
berharga lagi dan ingin cepat mati, justru itulah bentuk kematian yang paling
mengerikan, yaitu kematian harapan.
Takdir adalah keniscayaan abadi , tetapi bahagia atau
sengsara akibat suatu takdir adalah pilihan manusia sendiri. Manusia lah yang
memilih mau hidup dengan bahagia berdamai bersama takdir atau hidup sengsara
dengan memusuhi takdir.
Rasulullah
saw, bersabda :
“ Aku kagum
terhadap urusan orang yang beriman, karena seluruh urusannya merupakan kebaikan
baginya. Jika mendapat kesenangan ia bersyukur, maka syukur adalah kebaikan
baginya. Jika di timpa kesulitan ia bersabar, maka sabar itu merupakan kebaikan
baginya. Hal seperti ini tidak akan didapati pada seseorang kecuali orang yang
beriman.” (HR. Muslim )
Tataplah
segala hal dengan kaca mata iman, cepat atau lambat kita akan mengerti bahwa
rangkaian peristiwa adalah jala yang di tebarkan Allah untuk menjaring manusia memasuki
hadirat suciNYa.
“Meleburlah
dalam takdir Allah niscaya engkau akan sampai kepadaNya” demikian puji nasehat orang bijak .
Wallahu
a’lam bisshowab