Sabtu, 24 November 2012

ROKOK Dan ZAKAT


Saat ini, rata – rata setiap hari, “ Ahlul Udud / Ahli Hisap” Membakar duit RP 3500 untuk sebungkus rokok kretek filter lokal. Berarti, dalam sebulan ia membuang uang Rp 105ribu untuk rokok. Dan dalam setahun uang setan yang dihamburkan mencapai Rp 1,26 Juta. Seandainya dia terus merokok sejak usia 20 tahun hingga kini berusia 50 tahun, berarti belanja rokoknya mencapai lebih Rp. 37,8 Juta.

Itupun kalau rokok konstan. Padahal, tiap tahun harga rokok naik. Kalau kenaikan nya rata-rata 10 % pertahun, maka dalam 30 tahun uang rokoknya bisa mencapai ratusan juta rupiah.

Itu baru seorang perokok saja. Padahal, jumlah perokok di indonesia sekitar 141 juta orang, dengan konsumsi rokok mencapai 199 miliar batang per tahun.  Jumlah konsumsi ini merupakan rekor dunia ke 4 setelah RRC (1.679 miliar batang), dan jepang bersama Rusia (230 miliar batang).

Andai perokok muslim di negeri kita mencapai 123 juta orang dan rata- rata telah merokok sepanjang 20 tahun, maka dalam dua dekade telah terbakar uang Rp 309,96 triliun. Bila uang hangus sebanyak itu di anggap penghasilan kena zakat, maka zakat yang tersia – siakan mencapai Rp 3,759 triliun. Ini berarti dalam satu tahun, lebih dari RP 300 miliar dana yang mengepul  percuma . bandingkan dengan dana zakat yang terhimpun yang tak lebih dari 300 miliar setahun.

Padahal dengan dana sebanyak itu, melalui program kesehatan yang dikelola berbagai Badan Amil Zakat dan juga Lembaga Amil Zakat, ribuan dokter untuk keluarga prasejahtera dapat dikirim keberbagai kantong kemiskinan di tanah air. Ribuan pelajar Dhuafa pun dapat dibiayai sekolahnya melalui program dana infak abadi untuk anak negeri (DINNAR BAZNAS). Ribuan Pengusaha gurem Juga dapat di biayai dan dibina untuk lestari  dan mandiri. Ribuan anak – anak berperut buncit karena kelaparan bisa dihindarkan.

Sungguh sangat disayangkan, semangat mengeluarkan uang untuk rokok jauh lebih besar dibandingkan dengan semangat untuk berzakat dan bersedekah. Padahal kita semua paham, merokok selain berbahaya  bagi  para pecandu , juga membahayakan orang-orang di sekitarnya. Sebaliknya, zakat dan sedekah justru menyelamatkan para pembayarnya di dunia dan akhirat. Selain itu, dana zakat juga mampu mengangkat derajat dan martabat orang – orang di sekitar para pembayarnya.

Jadi... Wahai para perokok, berhentilah merokok!!! Alihkan anggaran rokok anda untuk membayar zakat, infak dan sedekah untuk menggapai kehidupan yang lebih baik di dunia maupun akhirat. Ingatlah, disekitar kita makin banyak orang miskin yang putus harapan. Tegakah membakar uang anda daripada membantu mereka ?


*Sumber : Buku berjudul "Agar HARTA BERKAH & BERTAMBAH" Karangan Prof. DR. K.H. Didin Hafidhuddin 

0 komentar: