Jika tiada cinta, dunia akan membeku.
(Jalaluddin Rumi)
Apabila cinta ada
dihati yang satu, pasti juga cinta ada dihati yang lain, karena tangan yang
satu tak akan bisa bertepuk tanpa tangan yang lain. (Jalaluddin Rumi)
Manisnya senyum hanya
bisa diketahui oleh orang-orang yang mencintai dengan hati. (Habiburrahman
El-shirazy)
Hal paling sinting yang
mungkin dilakukan umat manusia dimuka bumi ini sebagian besar berasal muasal
dari ”cinta”. (Andrea Hirata)
Cinta adalah akar dari
segala kebaikan dan keutamaan Hidup manusia. (A.Syafii Maarif)
Kalau hati telah cinta,
yang berat rasanya jadi ringan, pendakian dirasa tanah latar saja, kesusahan
dijadikan suatu bingkisan kasih kepada si jantung hati. Patutlah ada
orang-orang ahli tasawuf yang jatuh pingsan ketika mendengar nama kekasihnya
disebut orang yaitu ”Allah”. (Buya Hamka)
Cinta adalah tiang
sendi segenap keutamaan di dunia ini, kalau tidak ada cinta niscaya kiamatlah
dunia.(Buya Hamka)
Sayang dan benci
janganlah dijadikan ukuran sebab rasa sayang menutupi mata melihat cacat dan
keburukan sehingga yang tampak hanya bagusnya saja. Rasa benci menutupi mata
dari melihat segala kebaikan, yang tampak hanya cacat dan buruknya saja. Maka
dari itu perasaan janganlah mengalahkan akal.( Buya Hamka)
Apabila cinta kepada
Allah itu sudah sempurna, maka tidak ada sesuatu kesenangan yang dapat melebihi
kesenangan dalam melakukan ibadah. (Imam Al – Ghazali)
Cinta yang sejati
adalah cinta di antara dua hamba Allah yang dipaterikan oleh cinta kepada
Allah. Janganlah kita berkhayal kerana iblis suka meracuni jiwa yang
lalai.(Buya Hamka)
Menikah itu menjanjikan pahala yang tiada putus-putus bagi yang menjadikannya gelanggang untuk mengukuhkan iman, mencintai Allah dan menjadikan surga sebagai tujuan.(Anonymous)
Menikah itu penutup
dari ketidaksempurnaan insan kepada kesempurnaan insan lainnya bagi yang
mengetahui rahasia-rahasianya.(Anonymous)
Menikahlah anda demi
Allah dan Rasul-Nya, bukan menikah karena perasaan dan menuruti
kebiasaan.(Anonymous)
Jodoh tak perlu terlalu
dirisaukan, tiba masanya ia akan datang menjemput, namun anda juga perlu
membuka lorong-lorongnya agar jemputan itu mudah sampai dan tidak
terhalang.(Anonymous)
Berbicara tentang cinta dan jodoh memang selalu menarik untuk dibahas, terutama buat kita-kita yang masih belum kunjung memiliki pasangan hidup alias menJOMBLO :-D . dan di tulisan kali ini saya ingin berbagi kepada teman-teman tentang CINTA + JODOH :-)
CINTA yang perlu ada
pada perkiraan saya, setelah mencintai Allah dan Rasul_Nya, kedua orang tua,
keluarga serta diri sendiri. Lantas terhadap siapa lagi kah cinta itu ??
Yups... Cinta terhadap
seorang manusia yang biasa disebut pria.(yang kelak akan menjadi jodoh kita)
Umur yang semakin berkurang dengan “angka” yang kian bertambah meninggalkan alam remaja dan sekarang berada dalam fase kedewasaan. Membuat saya berfikir tentang urusan jodoh. Seringkali persoalan itu ditanyakan oleh teman-teman terhadap saya.
“Gak punya pacar ya ?”
“Gak mungkinlah gak ada
yang mau dengan cewek seperti kamu?”
“Mungkin kamu yang
terlalu jual mahal kali?”
“Berdandan sedikit,
biar cantik. Nanti pasti ada yang mau..”
“Aku sudah nikah, kamu
kapan?”
Hufff... ingin melayani
satu persatu pertanyaan mereka memang tidak bisa terjawab, tapi paling tidak
saya katakan :
“belum ada calon dan
mungkin belum jodoh juga !!!”
Membahas masalah Cinta
memang tidak akan pernah ada habisnya. namun kita perlu memaknai cinta itu
secara benar menurut pandangan Islam.
Cinta dalam pandangan
Islam adalah suatu hal yang sakral. Islam adalah agama fitrah, sedang cinta itu
sendiri adalah fitrah kemanusiaan. Allah telah menanamkan perasaan cinta yang
tumbuh di hati manusia. Islam tidak pula melarang seseorang untuk dicintai dan
mencintai, bahkan Rasulullah menganjurkan agar cinta tersebut di utarakan.
Apabila
seseorang mencintai saudaranya maka hendaklah ia memberitahu bahwa ia
mencintainya. (HR. Abu Daud
dan At-Tirmidzy).
Seorang muslim dan
muslimah tidak dilarang untuk saling mencintai, bahkan dianjurkan agar mendapat
keutamaan-keutamaan. Islam tidak membelenggu cinta, karena itu Islam
menyediakan penyaluran untuk itu (misalnya lembaga pernikahan) dimana sepasang
manusia diberikan kebebasan untuk bercinta.
Dan di antara
tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari
jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan
dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian
itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir (QS. Ar-Ruum: 21)
Ayat di atas merupakan
jaminan bahwa cinta dan kasih sayang akan Allah tumbuhkan dalam hati pasangan
yang bersatu karena Allah (setelah menikah). Jadi tak perlu menunggu jatuh
cinta dulu baru berani menikah, atau pacaran dulu baru menikah sehingga yang
menyatukan adalah si syetan durjana (naudzubillahi min zalik). Jadi Islam jelas
memberikan batasan-batasan, sehingga nantinya tidak timbul fenomena kerusakan
pergaulan di masyarakat.
Dalam Islam ada
peringkat-peringkat cinta, siapa yang harus didahulukan/ diutamakan dan
siapa/apa yang harus diakhirkan. Tidak boleh kita menyetarakan semuanya.
Dan di antara
manusia ada orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; Mereka
mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang beriman
amat sangat cintanya kepada Allah (QS. Al-Baqarah: 165)
Menurut Syaikh Ibnul Qayyim, seorang ulama di abad ke-7, ada enam peringkat cinta (maratibul-mahabah), yaitu:
1. Peringkat ke-1 dan
yang paling tinggi/paling agung adalah tatayyum, yang merupakan hak Allah
semata.
...sesungguhnya
sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta
alam (QS. Al- An’aam : 162).
...adapun orang-orang beriman amat sangat
cintanya kepada Allah (QS. Al-Baqarah : 165)
Jadi ungkapan-ungkapan
seperti: Kau selalu di hatiku, bersemi di dalam qalbu atau Kusebutkan namamu di
setiap detak jantungku, Cintaku hanya untukmu, dll selayaknya ditujukan kepada
Allah. Karena Dialah yang memberikan kita segala nikmat/kebaikan sejak kita
dilahirkan, bahkan sejak dalam rahim ibu.
Jangan terbalik, baru
dikasih secuil cinta sama si do’i kita sudah mau menyerahkan jiwa raga
kepadanya yang merupakan hak Allah. Lupa kepada Pemberi Nikmat.
Maka nikmat
Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. Ar-Rahman : 13)
2. Peringkat ke-2; isyk
yang hanya merupakan hak Rasulullah saw.
Cinta yang melahirkan
sikap hormat, patuh, ingin selalu membelanya, ingin mengikutinya, mencontohnya,
dll, namun bukan untuk menghambakan diri kepadanya.
Katakanlah (kepada mereka hai Muhammad) "Jika kamu (benar-benar)
mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni
dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.. (QS. Ali Imran: 31)
3. Peringkat ke-3;
syauq yaitu cinta antara mukmin dengan mukmin lainnya. Antara suami istri,
anatar orang tua dan anak, yang membuahkan rasa mawaddah wa rahmah.
Dan di antara
tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari
jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan
dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian
itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir (QS. Ar-Ruum: 21)
4. Peringkat ke-4;
shababah yaitu cinta sesama muslim yang melahirkan ukhuwah Islamiyah.
5. Peringkat ke-5; ithf
(simpati) yang ditujukan kepada sesama manusia. Rasa simpati ini melahirkan
kecenderungan untuk menyelamatkan manusia, berdakwah, dll.
6. Peringkat ke-6
adalah cinta yang paling rendah dan sederhana, yaitu cinta/keinginan kepada selain
manusia: harta benda. Namun keinginan ini sebatas intifa
(pendayagunaan/pemanfaatan).
terkadang saya suka
heran sendiri ketika mendengar cerita dari seorang teman yang dengan bangga
mengatakan bahwa sekarang dia sudah memiliki pacar yang sangat mencintainya,
kemana2 dia ada yang mengantar, bisa nonton film bareng, pulang kerja ada yang
jemput, makan malam bersama pacar, pokoknya banyak hal-hal indah yang bisa dia
lewati bersama pacarnya. Perkara yang menurut saya tidak wajar dilakukan,
apalagi pasangan itu belum mempunyai ikatan yang sah dan halal di “mata” Islam.
Suatu hubungan yang
dijalin tanpa ada tujuan yang jelas, bukanlah suatu hubungan yang
bersungguh-sungguh, melainkan hubungan terang-terangan yang berlandaskan nafsu
semata.
mengagumi seseorang itu
wajar, apalagi seseorang yang pada perkiraan kita dapat melengkapi
kekurangan yang ada pada diri kita. Tentu saja kita ingin mencari seorang
suami yang sholeh, smart, mudah tersenyum, tegas dalam kelembutan,lucu dan bisa
membuat kita gembira. Dan yang paling penting adalah dia bisa bertanggung jawab
terhadap Rabb nya ( menjaga sholat + ibadah) dan juga keluarganya.
Namun, kekaguman itu
ada batasan nya. Kita harus bisa menempatkan perasaan dan hati kita pada tempat
yang tepat, selagi belum mencapai Mitsaqon Gholizoh.
Pernah ada seorang pria
yang melamar saya, namun lamaran nya saya tolak dengan lembut atas alasan yang
menurut saya tidak perlu untuk di ungkap disini.
Sekali lagi saya
katakan, ini hanya soal Jodoh. Allah mungkin punya rencana yang lebih menarik
untuk saya. Terserah pada saya, apakah mau mengambil hikmah yang tersembunyi
dibalik pengalaman itu atau membiarkan diri ini bertanya, kenapa kesudahannya
begini dan begitu ??
Dan Alhamdulillah...
kini pria itu sudah memiliki seorang istri :-)
Sedikit sedih, kenapa
sampai saat ini saya belum menikah? Namun, saya bisikkan pada hati ini agar
ridho dengan ketentuan Allah. Setiap hari saya belajar dari banyak hal dan pada
setiap kejadiannya ada hikmah yang bisa di ambil. benar, usia yang semakin
bertambah membuat diri ini cemas juga karna masih belum dipertemukan jodoh.
“Seorang Muslim yang
taat tidak akan pernah merasa kesepian, karna dia tau Allah lebih dekat dari
urat nadinya sendiri”.... quotes yang saya dapat ketika menonton
sebuah film. #penyemangatDiri :-)
Suatu hari, ketika
sedang berkumpul dengan teman-teman lama. Ada seorang teman yang
bertanya,”Sudah punya pacar belum?”suatu pertanyaan yang saya fikir agak lucu
untuk di tanya. Saya hanya menjawab dengan senyuman dan menggeleng.
Dia lalu berkata, “mau
gak di kenalin dengan cowok?” saya hanya senyum mendengar ucapannya. Lantas dia
berkata lagi, “PeDe KaTe saja dulu, nanti klo cocok ya di lanjut jadi
pacar”.... sontak saya kaget!!! Maksudnya, Pacaran pra nikah gitu? Ooww tidak
bisa :-P. Saya tau, sebenarnya teman saya itu berniat baik, tapi mungkin cara
nya itu yang salah.
Saya tidak mengatakan
bahwa saya ini tidak pernah berbuat dosa, tapi saya berusaha untuk memperbaiki
diri dan coba menghindari diri dari ketergelinciran ke arah itu.
untuk teman-teman di
luar sana yang jodoh nya belum kunjung datang :
Jangan cemas dan
kwatir, kamu tidak perlu merendahkan diri untuk meraih cinta seorang lelaki.
Ketahuilah manis dan cantiknya seorang perempuan itu terletak pada taqwanya
terhadap Allah, hatinya yang senantiasa tunduk malu terhadap hal-hal yang tidak
pantas.
Ingat, jika ada lelaki
yang menyatakan dia menyukaimu, tanyakan kembali padanya apa yang dia inginkan
darimu. Jika dia hanya ingin bersenang-senang dan berpacaran denganmu, maka
jauhkanlah dirimu darinya.
Namun, jika dia
benar-benar serius dan ingin mengikat tali pernikahan,faham dan mengamalkan
Al-Qur’an dan As- Sunnah,akhlaknya santun dan tawadhu,punya kedudukan keuangan
yang memadai,tidak merokok, menyamankan dan mendamaikan dirimu. Maka,
pertimbangkanlah permintaannya untuk menjadikan dirimu sebagai permaisuri
hidupnya.
Bercerita tentang
jodoh... memang, itu adalah rahasia Allah yang sangat sulit di jangkau
dalam keterbatasan pengetahuan manusia.
Walaupun itu rahasia
Allah, namun kita tidak di anjurkan untuk hanya sekedar diam dan menanti jodoh
datang. Pro aktif itu perlu. Carilah jodoh dengan cara yang di ridhoi dalam
islam dengan begitu hubungan kamu dengan dia juga akan di ridhoi Allah,
InsyaAllah.
Sekedar berbagi rasa
dengan teman-teman tentang urusan jodoh saya yang masih samar :-D heheee.
Berharap, semoga Allah membantu saya dalam urusan yang berhubungan dengannya
serta menjauhkan saya dari berbuat maksiat hati maupun perilaku maksiat yang
terang-terangan. Aamiin Allahumma aamiin.
Jika suatu saat nanti
Allah mengirimkan seorang pendamping hidup untuk meraih cinta yang lebih besar
yaitu cinta Ilahi, maka saya Ridho.
Saya tidak mengatakan
ikhlas menerimanya karna ikhlas itu hanya Allah yang bisa menilai.
Buat teman-teman yang
mungkin sedang mencari atau telah mendapatkan jodoh, saya do'akan semoga kalian
benar-benar mendapatkan jodoh yang sebagaimana kalian impikan.
Ketahuilah, bahwa Allah
memberikan yang kita butuhkan bukan yang kita inginkan.
....Boleh jadi
kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu
menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak
mengetahui(QS. Al –
Baqarah : 216)
Sekali lagi,
Cinta yang sejati
adalah cinta di antara dua hamba Allah yang dipaterikan oleh cinta kepada
Allah. Janganlah kita berkhayal kerana iblis suka meracuni jiwa yang lalai.
(Buya Hamka)
GaNbatte TomodaChi!!!
Wassalam ^_^
*dari berbagai sumber*