Tiga hari berturut - turut ada orang datang ke kantor mengajukan permohonan bantuan. Dengan case yang sama, yaitu masing-masing untuk pengeluaran jenazah dari rumah sakit. Salah satu dari jenazah tersebut adalah korban kecelakaan lalu lintas.
Menurut cerita
dari orang yang mengajukan permohonan, bahwa si fulan yang menjadi korban
kecelakaan itu baru pulang dari rumah teman nya. ketika di perjalanan, motor
yang di tumpangi nya tiba - tiba di tabrak oleh kendaraan yang ngebut dari arah
belakang. Korban sempat mendapatkan perawatan medis namun Allah berkehendak
lain, beliau di panggil ke_esokan hari nya.
Ya Allah...
bagaimana jika hal itu terjadi terhadap hamba ?? amal apakah yang akan hamba
persembahkan dihadapanMU ?? sementara diri ini masih sering lalai terhadap
perintah dan aturan MU.
maut seolah ada
dimana-mana. Dan kematian itu bisa datang kapan saja, kepada siapa saja
dan dimana saja. ibaratnya tidak mengenal usia, waktu, maupun tempat.
Jadi teringat
apa yang pernah dikatakan oleh Sayyidina Umar bin Khattab :
Kemarin
aku melihat si Fulan meninggal, hari ini juga aku melihat si Fulan meninggal,
bisa jadi besok adalah giliranku yang meninggal.
Sama persis
dengan kejadian yang saya alami sekarang, kemarin dan hari ini saya melihat si
Fulan meninggal dan bisa jadi besok adalah giliran saya. Waktu terus berjalan
dan apabila semua hari terus berlalu maka semakin dekatlah
ke"PULANG"an diri ini kepada Sang Khalik.
Kita... Manusia,
tidak ada seorang pun yang mengetahui kapan ajal menjemput. Menurut Imam
Ghozali, bahwa ada tiga hal yang Allah rahasiakan dalam hidup
manusia : Rezki, Jodoh dan Kematian. Dari ketiga hal tersebut ada dua yang
harus di cari ( Rezki dan Jodoh ) dan yang satu lagi di tunggu yaitu Kematian.
Namun begitu...
kematian itu Pasti adanya, sebagaimana Allah Swt berfirman :
Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya
pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari
neraka dan dimasukkan ke dalam syurga, maka sungguh ia telah beruntung.
Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan (QS. Ali – Imran : 185 )
Sempat
terpikirkan,.. bagaimana jika tiba- tiba diri ini di panggil untuk “PULANG” ?
dan dengan keadaan seperti apakah diri ini akan di panggil ? apakah dengan
Husnul Khotimah atau sebaliknya Su’ul Khotimah.... Na’udzubillah.
Perasaan was - was itu selalu ada, Karna bekal yang akan saya bawa untuk
menghadapNya masih sangatlah jauh dari cukup.
Tetapi bila tiba
saatnya kelak diri ini menghadap Allah swt. Hanya ada satu harap, semoga bisa
menjadi penghuni surgaNya. Biarlah dunia ini menjadi kenangan, juga
langkah-langkah kaki yang terseok, di sela dosa dan pertaubatan.
Hari ini, semoga
masih ada usia, untuk mengejar surga itu, dengan amal-amal yang nyata : “
memperbaiki diri dan mengajak orang lain”.. Aamiin,
InsyaAllah :-)